Kompak Dalam Organisasi

Seringkali kita melihat sekumpulan orang berjalan dengan terlihat sangat kompak atau serasi dalam komunikasi mereka, misalkan kita lihat dari segi kompak memakai baju, kompak dalam perilaku, kompak dalam pemikiran atau ucapan maupun pendapat, itulah pandangan kita jika kita melihat arti dari sikap beberapa orang atau sahabat dalam menilai kekompakan, namun dalam hal yang menyangkut organisasi atau sebuah komunitas, arti kompak dalam organisasi adalah kumpulan orang-orang yang berjualan demi mendapatkan sesuatu perkumpulan, lain halnya orang jepang mendefinisikan sebuah organisasi yaitu sebuah wadah gabungan dari berbagai kekuatan untuk mewujudkan kekuatan yang lebih hebat dalam mencapai tujuan tertentu.

Sering kita sadari memang sebuah kekompakan dan sebuah keharmonisan dalam organisasi itu memang sangat sulit untuk diwujudkan ,yang terkadang hanya disebabkan oleh sebuah perbedaan, padahal sebuah perbedaan bisa dijadikan sebagai sumber persatuan jika dikemas dengan kekompakan. Banyak kegagalan yang dijumpai dalam sebuah organisasi yang faktor utamanya adalah tidak adanya kekompakan dalam tubuh organisasi tersebut. Selayaknya kesatuan negara kita Indonesia yang disatukan oleh sebuah persatuan kesatuan dalam pancasila yakni walaupun Berbeda tetapi tetap satu Jua, seharusnya dalam perjalanan sebuah organisasi juga harus menerapkan konsep kesatuan dalam pancasila d seperti negara Indonesia.

Dalam kesempatan kali ini saya menawarkan beberapa langkah dalam upaya membina kekompakan anggota dalam suatu Organisasi antara lain:
Rasa Persamaan visi misi
Dalam organisasi sangatlah diperlukan adanya visi dan misi yang jelas, sehingga anggota dengan sendirinya akan dipersatukan oleh visi dan misi itu sendiri, bagaimanapun juga visi dan misi dalam sebuah organisasi adalah pondasi utama yang sangat menentukan kelanggengan organisasi di masa yang akan datang. Jika dalam individu anggota sudah memilki visi misi yang sama, maka akan sangat mudah untuk dipersatukannya.
Rasa Saling Percaya
Sebuah kesalahpahaman atau missunderstamding antar anggota sering terjadi dalam perjalanan suatu organisasi, Hal ini dapat diatasi jika terlahir sebuah proses keterbukaan dan saling mempercayai sesama anggota sehingga akan membentuk suatu hubungan kekompakan anggota,
Rasa Kerjasama, komunikasi dan konflik
Keharmonisan dalam berorganisasi tentunya sangat erat ketergantungannya dengan jiwa kerjasama, komunikasi dan konflik. Segalanya memang perlu pembiasaan, jika ingin memiiki anggota yang kompak, maka asas bekerjasama harus terus dibakar dalam tiap individu anggota, jangan pernah melihat kadar berat ringannya perbuatan tersebut, karena bagaimanapun juga dalam kehidupan berorganisasi segalanya harus dipikul bersama, meskipun sejatinya perkara tersebut bisa dilaksanakan sendiri. Begitu pula dalam komunikasi sesama anggota juga sangat dibutuhkan, jiwa kebersaaan akan tumbuh subur dalam individu anggota jika komunikasai terus berjalan. Lain halnya dalam memandang konflik biasanya semua orang selalu memakai kacamata negative, seolah-olah dalam konflik itu tidak akan menghasilkan sisi positif, padahal jika para anggota terlebih lagi pemimpinnya mampu mengemas konfik itu dengan kemasan yang baik, maka konflik tersebut bukan akan mendatangkan keretakan, namun sebaliknya ; mempererat persatuan dan membina kekompakan.


Demikianlah beberapa ulasan dan pendapat saya mengenai langkah-langkah standar bagaimana membentuk suatu kekompakan dalam organisasi , karena dalam perkembangan sebuah organisasi tanpa adanya suatu kekompakan dan kesatuan langkah visi serta misi yang ada di sesama benak anggota masing-masing, organisasi tersebut tidak akan berjalan lancar dan berkembang maju.

Referensi:
http://afandyna.blogspot.com/2007/06/membina-kekompkan-anggota.html

0 comments:

Post a Comment