Pengertian Ragam Bahasa

Jelaskan yang menyebabkan ragam bahasa, dan berikan contohnya!
Faktor yang menyebabkan adanya ragam bahasa, antara lain menurut pemakaian, menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, dan orang yang dibicarakan mempengaruhi ragam bahasa. Selain itu banyaknya suku yang terdapat di Indonesia, dengan kata lain ragam bahasa terjadi akibat letak geografis dimana mereka tinggal atau berasal. Sebagai contoh, ragam lisan suku Jawa akan berbeda dengan suku Dayak. Orang yang berasal dari suku sesama suku Jawa akan dengan mudah melalukan perbincangan. Namun orang yang dari suku dayak atau suku lain, belum tentu mengerti apa yang diperbincangkan oleh orang yang berasal dari suku Jawa.

Jelaskan perbebedaan istilah umum dan khusus dalam penggunaan wacana!
Pengertian dari Istilah umum adalah istilah yang dipakai secara luas dalam kehidupan sehari-hari menjadi unsur kosa kata bahasa umum. Sedangkan, istilah khusus ialah istilah yang maknanya terbatas dan biasanya jarang dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh saat kita membaca buku mengenai pemrograman terdapat kata atau istilah programming seperti “Compile” yang berarti menjalankan sebuah program untuk suatu proses penerjemahan ke bahasa mesin. Masyarakat umum belum tentu mengetahui apa itu compile.

Jelaskan pola kalimat dalam Bahasa Indonesia!
Pola kalimat Bahasa Indonesia terdiri dari subjek (S) yang berarti seseorang atau mahluk hidup yang melakukan sesuatu, predikat (P) yang berarti suatu keadaan atau kejadian yang sedang dilakukan oleh mahluk hidup tersebut, objek (O) yang berarti suatu benda yang menjadi pendukung atas aktivitas yang dilakukan oleh subjek, dan keterangan (K) yang berarti suatu keterangan dapat berupa waktu, tempat, maupun pelengkap untuk menjelaskan keadaan yang sedang dilakukan oleh subjek. Kalimat dasar memiliki satu struktur klausa dengan pola SP, SPK, SPO, SP Pel, SPO Pel, dan SPOK.

Jelaskan syarat-syarat kalimat efektif!
Kalimat efektif mempunyai syarat antara lain:
1.Secara tepat mewakili pikiran pembicara atau penulisnya.
2.Mengemukakan pemahaman yang sama tepatnya antara pikiran pendengar atau pembaca dengan yang dipikirkan pembaca atau penulisnya.

Referensi:
Ali, Lukman dkk. 1991. Petunjuk Praktis Berbahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

Postingan Ini ditunjukan untuk Dosen Pembimbing Mata Kuliah Bahasa Indonesia

0 comments:

Post a Comment