Kehadiran Ortu Di Facebook

Orang tua merupakan pembimbing bagi anak-anaknya dari mulai kita bayi dan insya allah sampai diwaktu kita mampu membuat keluarga seperti mereka, sehingga kewajiban orang tua memanglah diakui susah gampang. Yah tergantung kitanya sebagai anak, benar khan? Mereka menganggap hal yang terbaik untuk kita, namun kita nya sebagai anak mempunyai pilihan yang lain merupakan yang paling terbaik bagi kita. Seperti anak muda jaman sekarang lah (halaah kayak sendirinya sudah bukan anak muda…, saya maksudnya! hehe) contohnya bermain jaringan pertemanan di internet misalnya facebook merupakan kegiatan yang penting juga bagi kita, namun apakah semua orang tua kita juga setuju dengan pendapat kita?

Facebook adalah sebuah jaringan komunitas tertentu yang memungkinkan kita bisa berkenalan dengan semua orang dari berbagai kalangan, tidak hanya di suatu daerah namun, di belahan dunia pun bisa kita ajak berkenalan , bisa diajak mengobrol online (chatting), bisa belajar bersama, sampai-sampai ada juga mencari jodoh lewat facebook, haha hebat yah yang namanya FACEBOOK, kayak biro jodoh aja, hihi.. Memang di dalam pertemanan yang bersifat global seperti facebook ini, kita harus bisa full selektif untuk dapat memilih mana teman yang baik dan teman yang dapat membawa pengaruh negatif untuk kita, Nah.. pengertian hal seperti itulah yang sebenarnya diharapkan oleh orang tua kita. Hingga suatu saat misalnya orang tua kita membuat facebook mereka sendiri kemudian Request ke Facebook kita?, coba apa yang akan kita lakukan berikutnya? Confirm or Ignore?

Langkah kita jika mengalami peristiwa dengan hadirnya sosok orang tua di kehidupan facebook kita, janganlah kita langsung berpikir negatif atau sifat protectif yang keterlaluan dari orang tua, Coba apakah sebelumnya teman-teman sudah menjalin hubungan dengan orang tua seperti contoh di bawah:
PERTAMA
Menganggap orang tua kita sebagai sahabat terdekat bahkan yang utama bagi kita, karena sebenarnya hanya mereka yang tahu dengan benar bagaimana proses pertumbuhan psikolog/pikiran kita dari mulai bayi hingga saat ini
KEDUA
Keterbukaan mulai dari masalah sekecil hingga masalah sesulit apapun
KETIGA
Tidak membiasakan semua masalah kita itu penyelesaiannya hanya ada pada pendapat teman-teman kita atau pacar kita, ingat! Mereka juga seperti kita mempunyai jiwa, emosi anak muda , dan bagaimana jika mereka sendiri ternyata mempunyai masalah yang lebih serius?, alangkah baiknya jika menyelesaikan dengan orang yang lebih berpikiran dewasa dan orang yang paling tepat adalah Orang Tua.
KEEMPAT
Tidak menganggap orang tua hanya sebagai sumber keuangan bagi kita! Bersikaplah secara dewasa, bahwa orang tua adalah sumber dari segala sumber entah itu ilmu, perhatian, kasih sayang, serta pengalaman hidup, dan yang paling dekat dengan kita.

Jika teman-teman rutinitas dikeluarga memang telah menjalin hubungan dengan orang tua seperti di atas, pasti banyak manfaatnya yang didapat misalnya:
PERTAMA
Keharmonisan antara orang tua dan anaknya akan langgeng seperti halnya dengan sahabat sejati
KEDUA
Terciptanya keluarga yang kompak, dalam menyelesaikan masalah yang ada antara anggota keluarga satu dengan yang lainnya
KETIGA
Mudahnya memperoleh suatu pencerahan saran dan kasih sayang saat kita benar-benar membutuhkan, karena itu merupakan seorang kewajiban dari semua orang tua kepada anak-anaknya, sehingga kita tidak perlu malu untuk meminta secara langsung kepada mereka
KELIMA
Mengerti untuk menyaring antara pengaruh buruk serta baik pada pengaruh luar (FACEBOOK misalnya, dan hal-hal yang lain) yang kita lakukan, karena kita telah mengenal lebih jauh harapan dari orang tua kepada kita.

Jadi, kesimpulannya CONFIRM or IGNORE Facebook orang tua kita, alangkah baiknya jika fauzi menjawabnya dengan senang hati untuk CONFIRM Lah… Sudah jelas khan untuk alasan-alasannya? Ada dua tujuan mereka ingin menjadi teman FACEBOOK Kita: memang untuk kesenangan memperluas relasi teman dan juga untuk pantauan mereka terhadap kita, semuanya dapat kita landasi dengan adanya pedoman bahwa kita menyadari anak merupakan harapan orang tua, janganlah kita mengecewakan harapan-harapan serta impiannya yang mereka perjuangkan, dengan merawat dari kandungan dari sosok ibu dan juga perjuangan mencari kebutuhan hidup dari sosok ayah, yang selama ini kita rasakan secara tidak langsung. Namun keterbukaan-keterbukaan yang sudah fauzi jelaskan di atas terhadap orang tua kita, akan menjadikan mereka secara langsung merasa dihormati dan dihargai perjuangan mereka selama ini.

Sekian dulu… mohon maaf jika ada kata-kata yang mengganggu di hati pembaca.
Untuk yang ingin menambahkan komentar, isi , saran dengan senang hati dipersilahkan untuk mengisi komentar dibawah ini.OK, Cu next time…

6 comments:

  1. bagus bagus..........

    ReplyDelete
  2. tergantung anak tersebut,jika anak tersebut merasa terancam akan kehadiran orang tuanya di fcebook pasti akan di ignore,dalam artian tidak ingin diawasi dunianya "lagi",mengapa lagi? karena dalam dunia yang nyata saja sudah banyak2 batasan2 yang ditentukan oleh orang tua,masa facebook aja di diawasi??namun hal ini jarang ditemukan,mungkin 2:10 lah perbandinganya(hehe sotoy ya gw zy)

    namun lazimnya pasti rata2 anak akan confirm facebook orang tuanya,mungkin karena takut dimarahi kalo ga di confirm??hahhaha
    atau berfikir "alah cuma fcebook doang ko?"
    atau bahkan pengen keren2an aja?"hore artu gw gaul,punya facebook!!lo ada ga??"hahahhaa

    tadi dibalik itu semua seh segi positifnya seperti apa yang lo ucapin zy,terlebih inti makna dari adanya situs jejaring sosial ini adalah membuat "human conection"

    HendozMoestopo
    THX

    ReplyDelete
  3. waaah bang henda,,, makasiih masukannya... lebih jadi bermakna dan bermanfaat makasiih ya bang..

    ReplyDelete
  4. Setuju dengan kang riot, akan tetapi jika sang anak mengabaikan pertemanan dari ortunya sendiri sudah sepantasnya di curigai atau dipertanyakan, masa orang tua sendiri gak boleh . . .

    ReplyDelete
  5. aduh sing tak tunggu kok error maneh jek.
    soir 2 tambah curhat ki.

    komentarq:
    cihuy....yup....yuhu......

    ReplyDelete